Jumat, 31 Mei 2013

Urip Iku Sok2 Senengane Do Rebutan (Hidup Itu kadang-kadang sering berebut)


Hidup kadang menjadi sebuah kata yang teramat sulit untuk didefinisikan. Bagi sebagian orang hidup itu indah, namun bagi sebagian lain hidup itu runyam. Bagi yang merasa hidup itu indah maka kenyamanan akan dirasakan dalam setiap hembusan nafasnya. Ketika hidup itu dianggap runyam maka tiap kali mata terpejam, enggan rasanya untuk segera terbuka esok pagi. Runyam dan indah bukan sekedar definisi, namun lebih kepada cita rasa.

Cita rasa menikmati hidup ini bukan soal definisi, tapi soal bagaimana kita memaknainya. Ketika kita selalu berebut menjadi yang benar, ketika kita selalu berebut menjadi yang terpenting. Ketika "berebut" itulah kita lupa makna indahnya hidup, kita lupa bahwa berebut bukan hanya soal menjadi benar dan salah. "Berebut" juga soal memaafkan dan saling mengerti.

Hidup akan runyam ketika "berebut" hanya soal benar salah atau penting dan tidak penting. Apalagi ketika berebut itu telah memasuki ranah "aku" dan "kamu" maka hidup akan semakin runyam. Indahilah hidup ini dengan "berebut" yang positif. Berebut untuk saling mengerti. Berebut untuk saling memaafkan dan mengingatkan kebenaran.

Ketika "berebut" menjadi sesuatu yang positif, maka permaknaan hidup ini bukan hanya soal "aku" dan "kamu" namun justru akan muncul kata kita. Bukan hanya kita sekeluarga tapi "kita" sebagai umat. Niscaya hidup akan sangat indah dan sesekali saja runyam-nya. Jadi berebutlah menjadi manusi terbaik dalam berbagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar