Senin, 05 Agustus 2013

Presiden Republik BBM (Benar-Benar Miskin)

Presiden Republik BBM (Benar-Benar Miskin)


     Senin, 17 Juni 2013, Republik Indonesia kembali mengalami kegaduhan sosial - politik - ekonomi. Demostrasi dibeberapa kota besar betah bertahan hingga sore hari guna meramaikan kegaduhan tersebut. Konon katanya kegaduhan melalui demonstrasi-demonstrasi tersebut mengatasnamakan rakyat yang menolak kenaikan BBM yang direncanakan Pemerintahan SBY. Sedari pagi hingga malam, walau demonstran bertahan toh akhirnya DPR menyetujui usulan perubahan APBN dengan mengesahkan UU APBN Perubahan. Jika dipahami dan dicermati, maka sebenarnya apa sih peduli masyarakat dengan sirkus politik - ekonomi tersebut??? Masyarakat telah terbiasa dengan gaya-gaya lama pemerintah yang kembali membebankan masalahnya ke masyarakat, semua atas nama rakyat dan si presiden bersembunyi dibaliknya. jika si presiden tersudut maka rakyat akan diatasnamakan dalam curhatannya. Sungguh ironi ketika negara yang "gemah ripah loh jinawi" ini harus berkali-kali dikatakan miskin dan serba kekurangan.

     Sebenarnya seberapa miskin kah negara Indonesia ini, sehingga perekonomian harus diselamatkan dengan berkali-kali kenaikan BBM dengan dalih mengurangi subsidi. Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang 2005 – 2009 Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar 0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain semisal Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun.  Bahkan India mencatat hasil minus atau terjadi penambahan penduduk miskin. Jika diambil dari data tersebut maka jelas bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia tiap tahunnya turun sehingga klaim pemerintah yang selalu mengatasnamakan masyarakat miskin itu masyarakat yang mana???
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar